Bahkan menurut penulis seni Deni Junaedi, tidak sah membahas seni kaligrafi kontemporer tanpa kehadiran namanya.

Image Source: galeri-nasional.or.id

Image Source: blogspot.com

Image Source: blogspot.com
Kali ini perupa kelahiran 1975 ini menggelar pameran yang menampilkan karya-karya dari rentang tahun 2005 hingga 2015.
Pada pameran yang dibuka oleh Syaiful Adnan pada Selasa, (27/10) di Bentara Budaya Yogyakarta, Jlalan Suroto No. 2, Kotabaru ini, Agus ‘Baqul’ Purnomo mengajak penonton untuk menekuri jalan yang sudah dilaluinya, menyelami pikiran dan cara pandangnya dan menakar ulang eksporasinya secara lebih mendalam.
Pameran bertajuk ‘Transit’ ini selayaknya dalam sebuah perjalanan, Baqul sedang berada di tengah-tengah, mengingat yang sudah dilalui, menjalani yang sedang berlangsung dan maju terus menuju ke tujuannya.
Baqul memang tiada henti mengeksplorasi persoalan tersebut dan intens berpameran di berbagai kota besar Asia,.
Antara lain Kuala Lumpur, Singapura, Dubai, Tokyo, Manila, Seoul, Beijing, Taiwan, Jakarta, Bandung, Bali, Magelang, dan tentu saja Yogyakarta; bahkan mulai melebar ke Liverpool, Athena, dan California.
Menurut Dedi Junaedi, penggalan aktivitas panjangnya tersebut dapat dicermati dalam pameran Transit ini. Pameran tunggal ini juga dapat digunakan untuk memprediksi bagaimana karya Baqul kelak.
Dengan kata lain, gelar lukisan ini mengindikasikan kegairahannya selama berproses: ia telah melakukan perjalanan panjang dan akan menuju perjalanan yang lebih panjang lagi.
Pameran yang merupakan kerja sama antara Bentara Budaya Yogyakarta dan Jogja Contemporary ini berlangsung hingga Selasa, 3 November 2015. Media
Image Source: blogspot.com