JATIMTIMES, SURABAYA – Hampir setahun sudah Indonesian Islamic Art Museum (IIAM) hadir di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Museum yang berada di kawasan Wisata Bahari Lamongan (WBL) ini akan berulang tahun untuk yang pertama kalinya pada 28 Desember nanti.
IIAM menyimpan ribuan koleksi benda-benda seni Islam yang memiliki nilai sejarah. Di sana kita bisa melihat artefak peninggalan dari beberapa kerajaan besar di dunia. Seperti kerajaan Ottoman Turki, Mughal India dan Dinasti Ming Tiongkok.
Khusus untuk Ottoman Turki merupakan salah satu kerajaan Islam yang besar dan kuat yang berkuasa kurang lebih selama 600 tahun.
Di IIAM kita bisa melihat sejarah detail tentang kerajaan Ottoman. Ketika kita masuk di zona dua, pertama kali yang kita lihat adalah geleri Ottoman Empire. Di sana ada koleksi baju zirah yang digunakan oleh pasukan tentara Ottoman, sepanjang abad ke-16. Ketika pucak kekuasaan kerajaan ini dipimpin oleh Raja Sulaiman.
Baju zirah Islam dihiasi dengan menggunakan berbagai teknik. Seperti penyepuhan, tatahan, emas dan perak, serta diberi perhiasan. Terdapat pula ikonografi Islam, berupa kaligrafi yang diletakan pada lengan, baju besi, pelindung kepala hingga persenjataan para pasukan perang kerajaan Ottoman.
Selain baju zirah terdapat juga koleksi pedang dalam dunia Islam. Al Qur’an tulisan tangan yang menggunakan tinta emas pada abad ke-13. Al Qur’an cetakan abad ke-18, Kitab Istanbul, berbagai hiasan dinding kerajaan, dan masih banyak lainnya.
Di dinding dekat galeri kerajaan Ottoman juga ditempeli dengan lukisan para raja yang berkuasa pada masa kesultanan Ottoman. Yaitu, Sultan Osman Gazi, Mehmed II dan Sulaiman.
Terdapat pula pengetahuan tentang sejarah kerajaan Ottoman. Dimulai dari pembangunan, perkembangan hingga keruntuhan yang diterangkan secara apik dalam poster ukuran besar ditengah-tengah Galeri Ottoman.
“Indonesian Islamic Art Museum bisa disebut sebagai museum terlengkap. Selain kerajaan Ottoman, museum ini juga mendatangkan benda-benda bersejarah dari kerajaan besar lainnya. Seperti Mughal India, Dinasti Ming China hingga kesultanan besar Islam di Indonesia,” ujar Head of Museum Indonesian Islamic Art Museum Yulianto.
Dia menjelaskan IIAM juga menyimpan berbagai peralatan perang lain. Seperti perisai, pelindung kepala, pedang dan masih banyak lagi. Pada peralatan perang tersebut dihiasi dengan seni kaligrafi, berupa nama-nama Allah dan perkataan atau nasihat Nabi Muhammad SAW.
Untuk tiket masuk Indonesian Islamic Art Museum adalah Rp 10 ribu saat weekday dan 15 Rp 15 ribu weekend. Bagi anak dibawah 85 meter tidak dikenakan biaya. Museum buka mulai pukul 09:00 sampai 17:00 WIB.
IIAM ini memiliki tiga zona utama. Yaitu audio visual, galery benda-benda bersejarah, dan Diorama. Museum ini juga sudah berbasis teknologi informasi, Augmented Reality. Dengan teknologi Augmented Reality tersebut, para pengunjung dapat menemukan sejarah peradaban Islam yang menakjubkan.

Image Source: blogspot.com

Image Source: blogspot.com

Image Source: wordpress.com

Image Source: blogspot.com

Image Source: blogspot.com