Oleh: Dadang Suhaya Warga Kota Media Benda cagar budaya (BCB) yang diduga peninggalan Kerajaan Islam Sumedang Larang ditemukan para pekerja proyek diJatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada 2014 lalu. Meski belum berwujud sempurna, temuan itu diduga sebuah situs yang menyerupai bangunan.
Image Source: blogspot.com
Benda yang diduga peninggalan kerajaan itu ditemukan saat para pekerja proyek menggali menggunakan cangkul dan cetok. Sebelumnya, para pekerja menduga bahwa batu itu hanya batuan kuno biasa, namun karena batu itu seperti bangunan dinding yang membentang mirip tembok, para pekerja penasaran terus menggalinya dengan hati-hati.
“Para pekerja sedikit kesulitan untuk menggali dan mengangkatnya menggunakan alat bantu (Beko). Selain tidak berpengalaman memperlakukan Benda Cagar Budaya, lahan situs pun berada di kedalaman tanah areal proyek dan rata-rata ukurannya cukup besar. Selain itu, benda itu pun berat dengan kontur tanah bercampur air,” kata Dadang (pengirim artikel), Sabtu (29/8/2015).
Image Source: blogspot.com
Sebelumnya, di area tersebut belum pernah ditemukan kesatuan atau kelompok batu-batu kuno. Namun setelah menemukan struktut fondasi berupa kesatuan kelompok batu-batu, seperti batu berbentuk dua tumpukan batu berukuran 25×14,5 sentimeter, di atasnya terdapat batu kuno berbentuk bangunan masjid sepanjang 50 sentimeter, lebar 40 dengan tinggi 40 sentimeter.
Di sana ada juga batu dengan bentuk menyerupai Singgasana Kerajaan bertuliskan kalimah toyyibah 99-804 dengan lebar 95 sentimeter, lebar 65 sentimeter dengan tinggi 95 sentimeter. Ketebalan batu itu mencapai 2 hingga 15 sentimeter.
“Bentuk lainnya ada yang berbentuk meja berikut dudukannya bergambar sembilan wali dan macan (804), Al-Quran, Peti, Amanat berbahan kulit, Dua buah Golok Cabang, satu tongkat berbentuk naga, dua keris dan kujang,” tuturnya.
Image Source: wordpress.com
Batu-batu kuno itu diperkirakan adalah prasasti atau cagar budaya peninggalan Kerjaan Islam Sumedang Larang.
Temuan tumpukan batu-batu kuno yang diperkirakan sebagai situs, prasasti itu sudah lama ditemukan di area proyek tersebut. Namun benda-benda itu diserahkan secara berangsur (hingga kurang lebih satu tahun). Temuan tersebut pun sudah lama dilaporkan kepada perangkat desa, ke Kecamatan CImahi Selatan hingga Pemkot Cimahi. Bahkan sudah dilaporkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Barat di Kota Bandung, KEpala Seksi Budpar Diskopindagtan.
Wali Kota Cimahi merekomendasikan Kepala Seksi Kesbang dan jajarannya melakukan kunjungan pada tanggal 4 Februari 2015, begitupun Gubernur Jabar yang merekomendasikan kepala museum dan perangkat lainnya melakukan kunjungan untuk melihat fisik dari benda-benda yang diduga peninggalan Kerajaan Islam Sumedang Larang pada 14 Juli 2015.
Image Source: blogspot.com
“Mereka merespon tapi tidak maksimal. Kami di sini, selain tidak memiliki pengalaman memperlakukan benda cagar budaya, situs itu pun berada di tempat tinggal kami yang tempat penyimpanannya relatif sempit. Kami kesulitan merawatnya,” kata Dadang kepada FOKUSJabar melalui surat elektronik.
Pihak dari Balai Arkeologi Bandung mengatakan bahwa konstruksi batu-batu kuno itu sangat dimungkinkan bagian dari purbakala. Benda buatan manusia bergerak yang berupa kesatuan atau kelompok ,atau bagian-bagiannya atau sisa-sisanya yang berumur sekurang-kurangnya 50 tahun itu
Image Source: blogspot.com
