motif batik kaligrafi | 4 Alasan Anda Harus Jatuh Cinta Dengan Motif Batik Kaligrafi

motif batik kaligrafi | 4 Alasan Anda Harus Jatuh Cinta Dengan Motif Batik Kaligrafi

Pada tanggal ini juga, seluruh lapisan masyarakat dari pejabat pemerintah dan pegawai BUMN hingga pelajar disarankan untuk mengenakan batik. Pemilihan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober berdasarkan keputusan UNESCO yaitu Badan PBB yang membidangi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan, yang secara resmi mengakui batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia. UNESCO memasukkan batik dalam Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia. Pengakuan terhadap batik merupakan pengakuan internasional terhadap budaya Indonesia (sumber : wikipedia).

Jual Tapis motif kaligrafi Al Fatihah - Batik Kaidi Hadi Suwaro ... - batik motif kaligrafi
Jual Tapis motif kaligrafi Al Fatihah – Batik Kaidi Hadi Suwaro … – batik motif kaligrafi | batik motif kaligrafi

Image Source: tokopedia.net

Batik Tulis Motif Kaligrafi - batik motif kaligrafi
Batik Tulis Motif Kaligrafi – batik motif kaligrafi | batik motif kaligrafi

Image Source: weebly.com

Motif Batik Bengkulu - batik motif kaligrafi
Motif Batik Bengkulu – batik motif kaligrafi | batik motif kaligrafi

Image Source: dewimagazine.com

Batik sendiri dalam pengertian sederhananya adalah kain bergambar atau kain bermotif sesuai ciri khas suatu daerah. Batik juga melambangkan bahwa suatu daerah tersebut memiliki karakter budaya yang kuat. Lebih sederhananya lagi, Batik adalah Karakter Bangsa.

Di Bengkulu, ada beberapa jenis batik. Diantaranya Batik Besurek dari Kota Bengkulu, Batik Ka Ga Nga dari Rejang Lebong, Batik Diwo dari Kepahiang dan Batik Beremis dari Suku Serawai (Bagian Selatan Bengkulu).

Batik Diwo adalah batik yang memiliki motif inti aksara Rejang (Ka Ga Nga) yang  dikombinasikan dengan motif lain. Diantaranya motif hasil bumi, perkebunan, pertanian atau program yang sedang diunggulkan pemerintah daerah. Mengingat motif tersebut dianggap menjadi sarana promosi daerah.

Sayang, keberadaan Batik Diwo dari Kepahiang kini sulit ditemukan. Pemerintah daerah pun terkesan tidak mempersoalkannya. Padahal keberadaan batik di suatu daerah satu sisi mencerminkan bahwa masyarakat telah sadar budaya.

 

Sejarah Batik Diwo

Batik Diwo tercipta atas gagasan mantan Bupati Kepahiang Bando Amin C Kader pada 2005 silam. Sedang Pendesain pertama kali Batik Diwo adalah Mariaty Wijaya yang juga ketika itu selaku Pengurus Dekranasda Kabupaten Kepahiang.

Kenapa dinamakan Batik Diwo ? Nama Diwo berasal dari kata Dewa. Namun secara pelafadzannya oleh masyarakat Rejang khususnya Kepahiang disebut Diwo. Nama Diwo dipakai karena baju-baju adat para raja Suku Rejang di zaman dulu dinamakan Baju Dewa atau Baju Diwo.

“Sebelum ditetapkan nama Batik Diwo, kami bermusyawarah terlebih dulu dengan para tokoh adat dan tokoh masyarakat dari seluruh kecamatan yang ada di Kepahiang. Sehingga hasil dari musyawarah itu ditetapkanlah namanya Batik Diwo”, tutur Mariaty yang akrab disapa Ice ini.

Batik Diwo diciptakan sebagai sarana pelestarian warisan budaya khususnya huruf Ka Ga Nga. Batik Diwo merupakan bentuk revolusi motif dari Batik Besurek agar bisa membuat putra-putri daerah Kepahiang khususnya lebih bebas berkreasi dan berinovasi. Sehingga Batik Diwo bukan saja dinikmati oleh kaum ‘raja’ melainkan bisa menembus seluruh lapisan masyarakat. Disamping itu, Batik Diwo diciptakan sebagai sarana pendukung pariwisata dan kemajuan perekonomian masyarakat Kepahiang.

Pada Batik Ka Ga Nga, murni bermotif aksara Ka Ga Nga. Dan pendesain Batik Ka Ga Nga ini biasanya hampir seluruh menggunakan aksara Ka Ga Nga. Sedang Batik Diwo

Kalighrafi Batik – Menyapa Bima - batik motif kaligrafi
Kalighrafi Batik – Menyapa Bima – batik motif kaligrafi | batik motif kaligrafi

Image Source: ugm.ac.id