Image Source: faisalalwie.com
Image Source: blogspot.com
Image Source: blogspot.com
Ajaran Islam sendiri awalnya secara tegas telah melarang adanya penggambaran terhadap makhluk hidup karena dianggap meniru kreasi Tuhan. Namun, larangan ini ternyata tak mampu mencegah timbulnya seni lukis yang menggambarkan manusia di Dunia Islam. Apalagi diceritakan bahwa Nabi Muhammad dalam penaklukkan Makkah, memerintahkan penghancuran semua berhala di dalam Ka’bah, kecuali lukisan di dinding bagian dalam Kabah yang menggambarkan Maria dan bayi Yesus.
Karena itu, larangan nabi akan penggambaran makhluk hidup akhirnya dipandang sebagian umat Islam hanya dikhususkan untuk tujuan pemujaan saja. Meski demikian, larangan melukis makhluk hidup ini masih sangat kental di kalangan Suni yang disebut sebagai anikonisme. Sementara bagi Muslim di Persia dan juga Mongol yang telah memeluk Islam, penggambaran makhluk hidup hanya dianggap sebagai ekspresi kesenian.
Namun, tetap saja pandangan negatif menimpa seniman yang menggambar makhluk hidup. Maka, sebagai kompromi, para seniman Muslim masa itu berusaha menghindari gaya naturalis atau menggambarkan makhluk hidup sesuai aslinya. Tak heran, lukisan miniatur Persia tak menggunakan gaya perspektif yang menimbulkan kesan tiga dimensi dalam objek lukisan, namun hanya seperti dekoratif.
Sebaliknya, di peradaban Kristen terjadi pengakuan akan peran dari gambar-gambar dan ikon suci lewat Konsili Oikumene ke-7 di Nicea tahun 787 M. Pertemuan para petinggi agama Kristen yang dikenal sebagai Konsili Nicea II itu membahas mengenai pertentangan dua golongan. Pertama adalah penentang ikon-ikon dan gambar ketuhanan (iconoclast) dalam gereja yang dianggap sebagai berhala. Golongan kedua menilai ikon teologis adalah sebagai sarana memuja Tuhan (iconodules).
Dalam konsili itu, para pendukung ikon dan gambar-gambar teologis menang. Gereja menilai bahwa Tuhan memang di luar gambaran manusia, namun telah mengambil bentuk manusia untuk-Nya. Karena itu, Tuhan bisa dipuja melalui citra manusia tentang Kristus. Konsili itu kemudian merekomendasikan umat Kristen untuk berdoa kepada Perawan Maria yang dianggap telah mewariskan zat manusia kepada Yesus yang dianggap representasi Ketuhanan, sehingga umat manusia bisa melihatnya.
Image Source: blogspot.com
