KOTA BATU – Para seniman Malang Raya bersama pelajar tingkat SD, SMP dan SMA bersatu untuk melukis kaligrafi di Balaikota Among Tani, Minggu (4/12/2016).

Image Source: pinimg.com

Image Source: z-dn.net

Image Source: gambarkeren.co

Image Source: sufism.org

Image Source: sufism.org
Sedikitnya ada 200 peserta yang melukis dalam kegiatan Penulisan Kaligrafi Kontemporer, sebuah rangkaian Batu International Islamic Tourism (BIIT) 2016.
Sejak pukul 10.00, mereka sudah membuat sketsa kaligrafi di atas kanvas dengan goresan pensil. Ada juga yang langsung menggunakan cat air untuk membuat kaligrafi.
Bahkan ada yang mengecat kanvas terlebih dahulu supaya latar belakangnya lebih berwarna dan sesuai dengan keinginan.
Seorang peserta, Chyquitita Bunga Ariona dari SMAN 1 Batu membuat lafal bismillahirohmanirrohim. Ini kali pertama ia melukis kaligrafi. Ia sempat merasa kesulitan membuat kaligrafi.
Meskipun begitu, ia cukup bersemangat untuk membuat kaligrafi. Menurutnya membuat kaligrafi ternyata menyenangkan.
“Ini kali pertama saya melukis kaligrafi. Tidak mudah ternyata, tapi tetap bersemangat. Karena untuk meramaikan BIIT 2016,” ungkap Chyquitita kepada BatuTIMES.
Hasil karya mereka nanti akan diberikan kepada sekolah-sekolah. Sedangkan hasil lukisan profesional akan dipamerkan di galeri Raos Kota Batu.
Sementara itu, ada lukisan kaligrafi 99 Asmaul Husna hasil karya seniman Malang Raya. Lukisan berukuran 3×4 meter itu akan dipersembahkan untuk Pemerintah Kota Batu. “Lukisan yang cukup besar hasil dari para seniman akan kami berikan kepada pemkot,” kata kata Imron Fatoni, Ketua Panitia Daerah BIIT 2016.
Acara melukis kaligrafi ini merupakan rangkaian terakhir dari BIIT 2016. Maksud dari melukis kaligrafi massal ini agar seniman dan pelajar peduli dengan seni kaligrafi. Sekaligus wujud melestarikan budaya islam.
”Ini untuk menginspirasi generasi Islam dan guru. Supaya nanti di masing-masing sekolah bisa lebih dikenalkan,” harap Imron. ()

Image Source: nicgs.com