Kegiatan berlangsung meriah dengan berbagai kreasi dari para santri dan masyarakat.

Image Source: blogspot.com
Mereka melantunkan sholawat nabi dan membawa aneka kreasi. Ada kreasi damar kurung, becak hias, gerobak hias dan sepeda anak-anak hias.
Mereka keliling gang-gang di perkampungan Kelurahan Karangturi, Kecamatan Gresik dan keluar ke Jl Raya Usaman Sadar, Jl Samanhudi, Jl Akimkayat dan kembali ke pondok pesantren yang ada di dalam gang Jl Usman Sadar.
“Kegiatan ini untuk mengenang perjuangan almarhum Kiai Nur Hasyim pengasuh pondok pesantren Al Hasymiah,” kata Ahmad dja’far (28), warga karangturi Kecamatan Gresik, ketua pelaksana peringatan maulid nabi dan perayaan damar kurung ke 54, Minggu (14/1/2018).
Menurut Dja’far, dulu Kota Gresik masih sepi dan belum ramai seperti sekarang ini sehingga diperlukan damar kurung untuk penerangan jalan saat keliling kota Gresik memperingati maulid Nabi Muhammad.
“Sekarang kami tetap rayakan kegiatan itu untuk mengajak masyarakat dan santri melestarikan damar kurung,” katanya.
Sementara masyarakat sangat antusias sekali melihat berbagai kreasi. Mereka rela berdiri berjam-jam di tepi jalan dan di dalam gang kampung.
“Kesini untuk melihat perayaan damar kurung. Ini dari Kecamatan Benjeng,” kata Fathur, bersama istrinya saat menikmati keramaian suasana.

Image Source: blogspot.com