Karya gerobak sapi yang di dalamnya terdapat puluhan patung dengan seragam tentara Cina yang semuanya berwajah Nasirun.
Pameran tunggal kali ini merupakan pameran kolosal yang pernah dilakukan oleh Nasirun selama perjalanan kesenimanannya yang telah berlangsung sekitar 23 tahun (kalau merujuk pameran tunggalnya yang pertama, tahun 1993, sebagai patokan titik awal debutnya). Wujud dari kolosalitas pameran terlihat dari aspek kuantitas material karya yang telah dipersiapkan oleh Nasirun selama kurang lebih dua tahun terakhir.
Besaran dari tiap-tiap karya yang ada juga menjadi penambah dukungan atas segi kolosalitas pameran ini. Misalnya 10 buah lukisan yang ukurannya variatif, yakni 3 x 24 m, 3 x 20 m, 3 x 16 m, dan terkecil 3 x 12 meter. Ini memberi gambaran awal betapa Nasirun ingin mengukuhkan dirinya sebagai seniman yang selalu berusaha untuk menaklukan setiap material dalam kerja seninya.
Material lain yang akan menjadi artifak karya seni adalah duplikat sepeda motor Harley Davidson yang terbuat dari kayu sebanyak 8 buah. Ada pula serentetan karya Nasiun dari berbagai medium, yakni lukisan di atas bodi mobil beragam merek sebanyak 26 karya/mobil, lukisan di atas meja dan kursi kayu berukuran besar (15 karya/meja), gerobak sapi (2 buah) yang di dalamnya terdapat puluhan patung dengan seragam tentara Cina, semuanya berwajah Nasirun.
Tak hanya itu saja, Nasirun juga memanfaatkan perahu kayu kano bekas pakai sebanyak 13 buah yang telah dilukis dengan artistik, kemudian patung kuda kayu (43 karya), helm tentara yang digunakan pada perang dunia I dan II masing-masing (110 helm) yang di-install di atas kursi lama—yang telah dilukis abstrak, hingga karya instalasi 150 buah pagupon (kandang burung merpati) setinggi 7 meter, dan lebar setiap sisinya 4 meter, menyerupai bentuk candi; pada kursi akar kayu (dua buah). Ada pula karya berbentuk bola dunia dengan lukisan ornamentasi (satu buah).
Pemilihan lokasi Sportorium kampus UMY menjadi pilihan yang mendekati ideal atas banyaknya karya seni garapan Nasirun yang begitu banyak dan berukuran besar. Dengan luas ruang dalam sekitar 7.000 meter persegi di tambah areal parkir yang luas menjadikan perhelatan pameran tunggal ini menjadi layak disebut sebagai pameran yang kolosal. Bahkan, bukanlah berlebihan bila dikatakan bahwa pameran tunggal Nasirun kali ini menjadi pameran tunggal seni rupa paling besar di Indonesia pada tahun 2016 ini.
Pameran yang dikuratori oleh Dr. Suwarno Wisetrotomo M.Hum dan co-curator Kuss Indarto ini merupakan perwujudan dari persahabatan antara Nasirun sebagai seniman, dan Agung Tobing, seorang pecinta seni yang telah banyak mengoleksi karya-karya seni kreasi Nasirun. Mereka berdua, Nasirun dan Agung Tobing,

Image Source: jualo.com

Image Source: blogspot.com

Image Source: blogspot.com