Kepada Tribun Manado saat diwawancarai di Quality Hoyel, Selasa kemarin, ia menjelaskan LPTG dibentuk oleh Kementerian Agama di dalamnya untuk mengembangkan seni budaya termasuk agama Budha.
Image Source: i1.wp.com
“Dulunya belum ada wadah masih kocar-kacir dan tahun lalu dibentuk wadahnya yang dinamakan Swayambarah Pititika,” kata dia.
Misalnya LPTG itu membuat lomba barongsai, lomba kaligrafi dalam bentuk ornamen Buddhis, dan lomba pidato yang menunjukan seorang pandita yang diikuti oleh umat Budha. “Dimana umat Budha sendiri itu juga mempunyai aliran yang berbeda,” kata Iwan.
Dicontohkannya, kalau di agama Kristen itu bukan hanya ada GMIM tetapi ada Pantekosta dan Gereja Karismatik lainnya. LPTG itu sebagai lembaga mewadahi untuk budaya yang ada di agama Budha termasuk aliran ajaran agama.
Image Source: pinimg.com
Diceritakannya, Shaolin adalah biarawan yang memperdalam ilmu spiritual. Di dalamnya mereka mempunyai talenta. Salah satunya ilmu bela diri atau kungfu.
“Mereka juga ada yang disekolahkan sesuai dengan ilmu yang menjadi bakat mereka. Kungfu hanya pendamping tapi tugas utama mereka adalah sebagai pandita atau Shoalin,” sebutnya.
Lanjut ceritanya, mereka datang dari pedesaan di bukit tinggi. Karena selama mereka hidup di biarawan mereka bukan hanya belajar ilmu agama tetapi mereka juga dilatih ilmu sesuai dengan bakat.
Image Source: blogspot.com
Untuk belajar kungfu itu butuh waktu panjang. Karena mereka hidup menjadi Shaolin selam 30 tahun. Selama ini orang mengenal Budha itu hanya bagaimana cara beribadah.
“Saat ini kami ingin memperkenalkan bahwa di agama Budha punya seni budaya dan salah satunya kungfu. Kita mengenal kungfu itu adalah ilmu bela diri,” katanya.
Tetapi sejatinya di dalam kungfu itu ada seni yang mereka tampilkan bukan semata-mata ilmu bela diri.
LPTG dibentuk supaya budaya di Budha ini bisa berkembang.
Image Source: i2.wp.com
Karena dalam agama Budha punya aliran. Lewat lembaga ini dapat mepersatukan aliran dan mengajak semua komponen untuk mengembangkan seni budaya ini.
Kungfu ini untuk mengembangkan seni budaya bukan semata-mata bela diri. Kalau di sini disebut wushu.
Ia menambahkan, kungfu di Manado ada, tetapi belum sehebat di Tiongkok.
Sekarang ini salah satu tujuan mendatangkan mereka di Indonesia khususnya di Manado agar kungfu di sini bisa melihat apa yang kurang. Sehingga terjadi harmonisasi dan ada pertukaran budaya. (chi)
Image Source: blogspot.com
Image Source: i0.wp.com
