Setelah UNESCO menetapkan batik sebagai salah satu Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi pada 2009, muncul berbagai batik jenis baru, seperti batik Aceh, Papua, Kalimantan, dan Betawi. Apa artinya batik-batik baru ini di tengah tradisi batik yang sudah berlangsung lebih lama seperti di Pulau Jawa?

Image Source: gambarkeren.co
Tagar #HariBatikNasional digunakan 7.600 kali dari Minggu (1/10) sampai Senin (2/10) atau meningkat 83.789%. Pengguna media sosial pun antusias membagikan foto-foto mereka menggunakan batik. Tagar lain yang juga populer adalah #banggaberbatik yang, dalam waktu sama, dicuitkan 4.300 kali dengan peningkatan 7.509%.
Dalam pernyataannya saat mengumumkan batik sebagai Warisan Budaya Dunia, UNESCO mengatakan bahwa batik Indonesia, atau ‘teknik, simbolisme dan budaya di seputar proses pewarnaan menggunakan tangan pada kain katun atau sutra telah merasuki kehidupan orang Indonesia dari kelahiran sampai kematian’.
Mereka mencatat bahwa bayi-bayi digendong menggunakan kain batik yang didekorasi dengan simbol yang dirancang untuk membawa keberuntungan bagi si anak, jenazah pun ditutupi dengan kain batik.

Image Source: blogspot.com
Pakaian dengan desain sehari-hari dipakai secara teratur dalam dunia bisnis dan akademis, namun motif batik lain secara khusus dimasukkan ke acara perayaan seperti pernikahan, upacara kehamilan, dan pertunjukan wayang.
“Kain ini juga memainkan peran penting dalam beberapa ritual, seperti upacara melemparkan batik kerajaan ke dalam gunung berapi,” kata UNESCO.
UNESCO juga mencatat bahwa batik diwarnai oleh para perajin yang menggambar desain dengan titik dan garis serta lilin panas. Dan motif-motif yang digunakan mencerminkan beragam pengaruh, seperti kaligrafi Arab, buket bunga Eropa, dan burung phoenix khas Cina, serta pohon sakura Jepang dan merak India atau Persia.

Image Source: i1.wp.com
Tradisi ini, menurut UNESCO, menunjukkan bahwa batik adalah identitas budaya orang Indonesia dan lewat makna simbolik warna serta motifnya,, menunjukkan kreativitas dan spiritualitas orang Indonesia.
Namun beberapa tradisi yang disebutkan oleh UNESCO terkait dengan batik itu tak lepas dari budaya Jawa.
Lalu apa artinya ketika kini ada sentra-sentra produksi batik baru yang berbeda dari daerah asal batik yang biasanya dikenal oleh banyak orang, seperti Yogyakarta, Solo, Pekalongan, Madura, Cirebon, atau Lasem.

Image Source: ytimg.com
Dalam beberapa tahun terakhir, muncul batik Aceh, Papua, Kalimantan, dan Betawi — daerah-daerah yang sebelumnya jarang terdengar memiliki tradisi membatik. Namun bagi pegiat batik Betawi lewat Batik Terogong, Siti Laela, asumsi ini tidak tepat.
“Dari saya kecil, begitu saya bisa mengingat, batik Betawi itu sudah ada. Tapi dulu tidak disebut batik Betawi. Di kampung Terogong ini dulu sudah banyak ibu-

Image Source: gambarkeren.co

Image Source: i0.wp.com

Image Source: blogspot.com