
Image Source: blogspot.com
Melina Alfiyatannafia’ah, 11, memiliki segudang prestasi di bidang matematika. Di antaranya, Juara I World Mathematics Invitational (WMI) Kategori Kelas V SD se-Indonesia dan medali perunggu di ajang yang sama se-Asia Tenggara. Bahkan, dalam waktu dekat ini dia ikut seleksi mewakili Indonesia dalam International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) November mendatang di Singapura.
MUHAMAD ALFIAN HIDAYAT, Pati
BAKAT berhitung yang dimiliki Melina Alfiyatannafi’ah mulai terlihat sejak usia 7 tahun. Hal itu diketahui orang tuanya saat iseng-iseng mengikutkannya lomba matematika di Semarang pada 2013 lalu.

Image Source: blogspot.com
Meski tanpa persiapan matang, Melin -sapaan akrabnya- mampu masuk babak final. Sejak itulah, dia mulai sering diikutkan orang tuanya dalam perlombaan. ”Dulu tidak sengaja diikutkan orang tua lomba, alhamdulillah sering juara. Sejak itulah saya mulai suka matematika. Senang rasanya bisa dapat hadiah dan piagam,” terang Melin.
Kemampuannya berhitung yang dimilikinya tidak muncul begitu saja. Waktu kelas III dulu, setiap Sabtu dia sering diajak orang tuanya ke Arpusda Pati. Melin suka mencari buku-buku cerita yang ada unsur matematikanya. Selain itu, setiap hari siswi yang sekarang kelas V SD ini ikut les privat di rumahnya.
Dari situ, kemampuanya terus diasah dan sering meraih segudang prestasi. Di antaranya, juara II Matematika Anak Bangsa se-Jatim & Jateng di Madiun; Juara I Matematika KMNR se-Indonesia di IPB Bogor; Juara III Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Riau Pekanbaru; Juara I World Mathematics Invitational (WMI) Kategori Kelas V se-Indonesia; dan Juara III Mathematics Invitational (WMI) kategori Kelas V se-Asia Tenggara di Vietnam.
Bahkan, saat ini Melina sedang mengikuti seleksi untuk mewakili Indonesia dalam International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) November mendatang di Singapura.

Image Source: blogspot.com
Ahmad Sunarto, ayah Melin mengatakan, anaknya sudah memiliki bakat sejak kecil. Waktu usianya baru menginjak 5 tahun, dia senang dengan cerita yang ada angkanya. Melihat hal itu, dia lantas berinisiatif memasang gambar-gambar dan atribut yang ada hitung-hitunganya di dalam rumahnya.
”Untuk mendorong agar ia suka, waktu kecil saya sengaja pasang gambar-gambar yang ada angka-angkanya. Mulai dari kamar, ruang tamu, sampai dapur saya tempel semua. Dengan cara itu berhasil menarik perhatiannya,” terang Sunarto.
Hal itu juga dipengaruhi lingkungan di sekitarnya, Melin lebih sering menghabiskan hari-harinya di sekolah SD Muhamadiyah Pati. ”Lingkungan juga mempengaruhi kecerdasannya, Karena saya dan istri seorang guru. Jadi anak saya selalu pulang sore dan menghabiskan waktunya di perpustakaan,” jelasnya.
Selain itu, sebelum tidur ibunya selalu mendongeng dengan cerita-cerita motivasi untuk Melin. Sehingga didalam hatinya tumbuh semangat untuk bisa berprestasi, tanpa harus dipaksakan oleh kedua orangtuanya. ”Sebagai orang tua, saya tidak pernah memaksakan kehendak. Tetapi kita mencoba mengarahkan agar anak suka dengan apa yang menjadi bakatnya,”imbuhnya.

Image Source: blogspot.com
(ks/lil/top/JPR)
Antusias Peserta Meningkat Dua Kali Lipat
Tiga Kabupaten Terima Adipura

Image Source: blogspot.com