Baca Juga
“Di sini ada pantangan tidak boleh beraktivitas (menyebarkan agama) pada Selasa malam hingga Rabu malam. Sebab dahulu, masyarakat sekitar pada saat itu hari terbaik untuk menyembah Dewa Siwa adalah hari Selasa atau malam Rabu,” tutur dia.
Sikap Arief Muhammad itu membuatnya sangat dihormati. Apalagi dengan status panglima perang yang tangguh, ia bisa menunjukkan kebijaksanaannya kepada warga dengan agama berbeda.
“Waktu itu beliau panglima perang yang tangguh tapi tidak sewenang-wenang terhadap warga sekitar memaksa untuk masuk Islam,” ujar salah satu generasi ke sembilan dari keturunan Arief Muhammad itu.
Makam Arief Muhamma kini masih sering diziarahi ribuan umat Muslim dan Hindu setiap tahun di kawasan Candi Cangkuang. Di dalam kawasan cagar budaya seluas tiga hektare itu, para pengunjung juga bisa menemukan banyak naskah kuno ajaran Islam, seperti Alquran dan kitab kuning yang tertulis rapi di atas kertas berbahan kayu tertata rapi.
Ada pula satu lukisan besar yang menggambarkan sosok Panembahan Arief Muhammad hingga serpihan batu purbakala bekas galian pertama Candi Cangkuang. “Intinya jangan mentang-mentang punya ilmu, jabatan dan pengaruh, seenaknya kepada orang lain, tapi sebaliknya kita harus tetap saling menghormati,” ujar Umar.

Image Source: blogspot.com

Image Source: informasiana.com

Image Source: slidesharecdn.com

Image Source: blogspot.com

Image Source: blogspot.com

Image Source: i1.wp.com