1. Karya seni terapan (applied art)
Seni yang satu ini dibuat untuk memenuhi fungsi praktis. Bikin karya seni (rupa) terapan ini biasanya lewat proses perancangan atau desain. Seni terapan dipakai buat mempercantik bentuk atau tampilan sebuah benda dan menambah tingkat kenyamanannya saat digunakan. Contoh dari karya seni terapan misalnya batik dan kain tradisional. Bahkan di Indonesia, setiap daerah memiliki motif batik dan kain tradisional yang beda. Kain-kain itu nggak cuma bisa dilihat aja, tapi bisa digunakan untuk pakaian dan aksesoris lainnya.
Contoh lain seni rupa terapan adalah arsitektur, poster, alat transportasi, peralatan dapur, peralatan rumah, peralatan makan dan senjata tradisional.
2. Karya seni murni (fine art)
Nah, yang satu ini adalah karya seni rupa yang dibuat murni untuk dinikmati keindahan dan keunikannya. So, karya seni jenis ini nggak harus punya kegunaan praktis. Ia biasanya digunakan sebagai bagian yang memperindah ruangan atau tempat tertentu. Walaupun sering disebut sebagai karya seni rupa yang bebas, sebenarnya karya seni rupa murni punya beberapa aliran atau gaya yang berkembang seperti romantisme, surrealisme, impresionisme, ekspresionisme dan masih banyak lagi yang lainnya.
Contoh seni rupa murni adalah topeng, patung, fotografi, lukisan, seni grafis, mosaik, relief, kaligrafi dan lukisan.
Selain berdasarkan fungsinya, karya seni rupa juga digolongkan berdasarkan bentuknya (dimensinya) ciri-ciri media yang digunakan, teknik pembuatan, bahan, dan juga tujuan pembuatannya. Nah, ternyata beda antara seni rupa murni dan terapan mudah dimengerti, kan? [iwe]

Image Source: blogspot.com

Image Source: wordpress.com

Image Source: genggaminternet.com

Image Source: wordpress.com